About this handsome man

Foto saya
aku cuma manusia biasa yang berjenis kelamin laki-laki,kata ibu aku cukup tampan untuk ukuran wong ndeso.aku dilahirkan di sebuah tempat yang like I always said aku sendiri gak yakin apa ada di peta Indonesia. kota itu bernama Bondowoso,orang seringkali rancu dengan wonosobo karena bondowoso mungkin rada asing di telinga mereka.aku lahir pada saat paceklik dan itu sering pula dihubungkan dengan kondisi tubuhku yang kerempeng.saat ini aku berada di sebuah kota besar yang pada awalnya sempat membuatku tercengang-cengang menyaksikan pembangunan yang sungguh sangat berbeda jauh dengan yang terjadi di kota asalku.disini (Bandung) orang terkesan sangat sibuk dan amat acuh dengan lingkungan sekitarnya.sementara di Bondowoso semua berjalan seperti ditopang oleh nafas warga.kebersamaan adalah satu hal yang tak lagi kutemui di kota sebesar ini.tapi entah beruntung atau bodoh,aku tetap merasa sebagai orang ndeso yang jauh dari pembangunan untuk menuju rakyat yang sejahtera.buktinya aku tetap saja tidak dapat mengikuti derap pembangunan. udah ah..malah ngaco,salam kenal yah..

Jumat, 18 Juni 2010

Adab mengupil

Gunakan jari yang tepat
Gunakan jari kelingking terlebih dahulu baru kemudian jari telunjuk. Kenapa? Karena ukuran jari kelingking sangat ideal untuk menyapa upil-upil kecil yang duduk manis di dalam sana. Bila si upil imut sudah bisa keluar, biasanya giliran upil gede masih setia menunggu giliran sentuhan jari Anda. Nah, tentu diperlukan ukuran jari yang sesuai untuk mengeluarkannya, bukan? Gunakan jari telunjuk untuk ‘abangnya’ si upil imut ini. Ingat, jari telunjuk ya, bukan jari tengah karena dikhawatirkan si upil tersinggung dan nggak mau keluar karena diacungi jari tengah.

Carilah suasana yang nyaman dan tentram
coba kalau misalnya kita ngupil di perempatan jalan yang lalu lintasnya ramai, bukan keasyikan ngupil yang didapat melainkan maut yang datang menjemput.

Bertanggung-jawab
Setelah mengupil, selalu siapkan tisu untuk tempat upil. Kalau nggak bawa tisu boleh juga disimpan dulu sampai Anda menemukan tempat sampah. Boleh juga digenggam erat-erat atau dimasukkan saku celana atau baju. Tapi ingat, jangan sekali-kali mengoleskan atau membuang upil di sembarang tempat trus pergi diam-diam setelah keadaan dirasa aman.

Jangan Berlebihan
Cukuplah bila kegiatan ngupil Anda ini berjalan apa adanya tanpa membayangkan yang enggak-enggak, apalagi disertai dengan desahan-desahan erotis dan lidah membasahi bibir. Nanti orang lain yang mendengar malah menganggap Anda sedang berfantasi seks.

Berperilaku Dewasa
Segera setelah selesai dengan kegiatan ngupil ini, nggak perlu Anda berkreasi dengan membentuk upil menjadi sesuatu yang menarik sekedar untuk melatih kreatifitas. Misalnya, membentuk upil menjadi mobil-mobilan atau motor sport dan menjadikannya sebagai mainan. Berperilakulah dewasa, jangan kayak anggota DPR.

Berperilaku Efektif
Bila Anda sedang sibuk dan nggak bisa meluangkan sedikit waktu untuk ngupil, lakukan sekaligus dengan dua jari tangan. Dalam hal ini kelingking dan jari manis bisa dikerahkan sekaligus buat menyingkat waktu. Atau bila perlu, minta tolonglah ke rekan untuk memeriksa hidung Anda sekedar memastikan apakah ada upil di lobang hidung. Percuma kan, kalau ternyata nggak ada upil tapi harus membuang waktu untuk ngupil?

Berperilaku Adil
Jangan biarkan salah satu lobang hidung Anda cemburu dan dibiarkan penuh dengan upil hanya gara-gara Anda selalu ngupil di satu sisi lobang saja. Bila hari ini lobang hidung sebelah kiri sudah plong dan bebas upil, ada baiknya giliran sisi satunya anda eksplorasi di hari berikutnya. Kalau perlu buatlah jadwal ngupil supaya teratur.

Berperilaku Pelit
Maksudnya adalah, bila Anda sudah selesai dengan kegiatan ngupil cukuplah rasa dan sensasi dari upil dan mengupil itu dirasakan sendiri dan nggak perlu berbagi kepada teman, apalagi sampai memaksa teman Anda untuk merasakan buah upil yang telah sukses dikeluarkan. Ingat pepatah “dari hal yang kecil bisa menjadi besar”. Kenapa begitu, karena bermula dari si upil yang imut itu bisa membuat jidat benjol-benjol sebesar 5x ukuran upil, kalau Anda nekad sharing dengan teman atau orang lain.

Jangan Memaksakan Kehendak
Lakukan ngupil atas kreatifitas sendiri dan di lobang hidung sendiri, jangan di hidung teman. Ingat, belum tentu orang lain merelakan lobang hidungnya dikorek-korek, padahal maksud Anda sebenarnya baik. Malah bisa-bisa Anda dilaporkan polisi dan terkena pasal “nose abusement”.

Jadikanlah Falsafah Hidup Sehat
“Tiada Hari Tanpa Ngupil”

Kekayaan yang tak terlihat

Suatu ketika seseorang yang sangat kaya mengajak anaknya mengunjungi sebuah kampung, dengan tujuan utama memperlihatkan kepada anaknya betapa orang-orang bisa sangat miskin. Mereka menginap beberapa hari di sebuah daerah pertanian yang sangat miskin.

Pada perjalanan pulang, sang Ayah bertanya kepada anaknya.

' Bagaimana perjalanan kali ini?'

' Wah, sangat luar biasa Ayah'

' Kau lihatkan betapa manusia bisa sangat miskin' kata ayahnya.

' Oh iya' kata anaknya

' Jadi, pelajaran apa yang dapat kamu ambil?' tanya ayahnya.


Kemudian si anak menjawab.
' saya saksikan bahwa kita hanya punya satu anjing, mereka punya empat.

Kita punya kolam renang yang luasnya sampai ketengah taman kita dan mereka memiliki telaga yang tidak ada batasnya.

Kita mengimpor lentera-lentera di taman kita dan mereka memiliki bintang-bintang pada malam hari.

Kita memiliki patio sampai ke! halaman depan, dan mereka memiliki cakrawala secara utuh.

Kita memiliki sebidang tanah untuk tempat tinggal dan mereka memiliki ladang yang melampaui pandangan kita.

Kita punya pelayan-pelayan untuk melayani kita, tapi mereka melayani sesamanya.

Kita membeli untuk makanan kita, mereka menumbuhkannya sendiri.

Kita mempunyai tembok untuk melindungi kekayaan kita dan mereka memiliki sahabat-sahabat untuk saling melindungi.'

Mendengar hal ini sang Ayah tak dapat berbicara.

Kemudian sang anak menambahkan ' Terimakasih Ayah, telah menunjukan kepada saya betapa miskinnya kita.'

Betapa seringnya kita melupakan apa yang kita miliki dan terus memikirkan apa yang tidak kita punya. Apa yang dianggap tidak berharga oleh seseorang ternyata merupakan dambaan bagi orang lain. Semua ini berdasarkan kepada cara pandang seseorang. Membuat kita bertanya apakah yang akan terjadi jika kita semua bersyukur kepada Tuhan sebagai rasa terima kasih kita atas semua yang telah disediakan untuk kita daripada kita terus menerus khawatir untuk meminta lebih.

Dua lelaki pemilik sapi

tersebutlah dua orang sebut saja Wakijo dan Sarno yang masing masing memiliki seekor sapi.
kedua orang ini memiliki watak bakhil, dan karena sadar akan ke bakhilan nya mereka bersepakat untuk tidak saling mengganggu peliharaan masing-masing.
Wakijo: wahai sarno, kiranya apa yang dapat kita lakukan supaya sapi kita tidak tertukar?
Sarno: gampang wak..kita bikin berbeda aja sapi-sapi kita.
Wakijo: gimana caranya?
Sarno: potong satu telinga sapi kamu,maka sapi kita akan berbeda.

maka dipotonglah salah satu telinga sapi Wakijo demi kelihatan berbeda.
masalah baru muncul, sapi-sapi itu hanya kelihatan berbeda jika dilihat dari depan. tapi jika dilihat dari belakang keduanya tetap nampak sama.

Wakijo: tampak dari depan sih memang sudah berbeda sar, tapi dari belakang masih sama
Sarno: jadi gimana dong..??
Wakijo: potong ekor sapi kamu supaya sapi kita tidak tampak berbeda

maka dipotonglah ekor sapi Sarno sehingga jika dilihat dari belakang keduanya tampak berbeda.

Sarno: sekarang kita harus tanya pada seseorang apakah sapi-sapi kita sudah tampak berbeda.
Wakijo: kita tanya pada anak kecil penggembala kambing di sebelah sana tuh..

berdua mereka menghampiri seorang anak penggembala kambing

Sarno: hei..jang, coba perhatikan kedua sapi kami itu, apakah kamu dapat membedakannya?
Penggembala: mudah pak, yang satu putih yang satu lagi cokelat.

Wakijo dan Sarno: ###***!!!??@@

terserah

Cowo lbh baik jwb terserah itu krn itu jawaban paling aman untuk mengantisipasi pertanyaan sang cewe,,

soalnya kasusnya biasanya gini :

cewe : Yang,,,mau makan dimana? (nanya nih ceritanya)
Cowo: di restoran A ajah,,
cewe: yah tapi situ ga enak bangkunya,,
cowo: yawdah di restoran B yuk,,
cewe: klo disitu makanannya kurang enak,,yg lain donk?
cowo: okeee,,,,,di restoran C aja deh.
cewe: klo disitu mahal,,,trus pelayannya judes,,
Cowo: *mulai frustasi* ywdah terserah ajalah,,kamu maunya dimana?
cewe: yee,,terserah kamu donk,,kan aku nanya ama kamuuu,,gimana sih km?!! payah ah,,masa aku melulu yg harus nentuin,,yawda ke restoran D aja,,,disitu makanannya enak kata temenku,,
Cowo:*ngeluarin shotgun dari tasnya,,trus dikokang arahin ke kepala cewe,,* DUOOOOOR!!! lega,,,

nah dari pada seorang cowo melakukan tindakan pembunuhan ditempat,,
si cowo mendingan bilang terserah dari awal,,,karena biasanya cewe klo nanya tuh bukan bener2 pengen ditanya,,tapi pengen ditebak pikirannya,,(yang mana sejak awal cewek nanya, dipikirannya itu udah ada "restoran D" tapi ga pernah kepikiran untuk bilang secara simple "Yang,,makan di restoran D yuks")