About this handsome man

Foto saya
aku cuma manusia biasa yang berjenis kelamin laki-laki,kata ibu aku cukup tampan untuk ukuran wong ndeso.aku dilahirkan di sebuah tempat yang like I always said aku sendiri gak yakin apa ada di peta Indonesia. kota itu bernama Bondowoso,orang seringkali rancu dengan wonosobo karena bondowoso mungkin rada asing di telinga mereka.aku lahir pada saat paceklik dan itu sering pula dihubungkan dengan kondisi tubuhku yang kerempeng.saat ini aku berada di sebuah kota besar yang pada awalnya sempat membuatku tercengang-cengang menyaksikan pembangunan yang sungguh sangat berbeda jauh dengan yang terjadi di kota asalku.disini (Bandung) orang terkesan sangat sibuk dan amat acuh dengan lingkungan sekitarnya.sementara di Bondowoso semua berjalan seperti ditopang oleh nafas warga.kebersamaan adalah satu hal yang tak lagi kutemui di kota sebesar ini.tapi entah beruntung atau bodoh,aku tetap merasa sebagai orang ndeso yang jauh dari pembangunan untuk menuju rakyat yang sejahtera.buktinya aku tetap saja tidak dapat mengikuti derap pembangunan. udah ah..malah ngaco,salam kenal yah..

Kamis, 15 November 2007


ceritanya begini nih, suatu saat saya sedang mengadakan touring ke daerah terpencil untuk menginventarisir kebutuhan masyarakat pelosok dalam rangka survey awal pengajuan bantuan untuk bencana alam. nah..disana bukannya kerja bener tapi saya malah nyasar kemana2 gak karua2an karena tidak hafal medan. namun karena saya punya motto bahwa dalam situasi apapun kita harus tetap "gaya".makanya kami nekat berfoto2 sambil berpura2 tersenyum padahal dalam hati kami semua was-was takut kemaleman dan gak bisa pulang. gambar ini buktinya.

Rabu, 14 November 2007

sebuah cerita di awal pagi

aku masih terpaku dibalik selimut ketika roda pedati yang mengangkut para penjual sayur itu menyapa telingaku yang masih setengah ikhlas mendengarkan alam.
aku menyeringai menahan malas untuk beranjak dari tempatku berbaring malam tadi.
karena aku masih berharap kedatangan mimpi indah tentang kepak sayap bidadari yang membangunkanku untuk melangkahkan kaki kembali pada petualangan hari.
duh keindahan yang tak terperi,kemana harus kucari..?
bidadari tak kunjung datang rupanya.karena setiap kali aku terbangun hanya kenyataan demi kepahitan dunia yang menyengat wajahku dan memaksa untuk berjuang lagi melawan angkuhnya angkara dunia. kekejaman,kebengisan, dan kedzaliman orang-orang yang mestinya menjadi pelindung sudah menjadi pemandangan sehari-hari. aku berdiri di sebuah lembaga besar yang penuh terisi oleh setan-setan ganas yang bertopeng jabatan tanda pangkat begitu mengerikan.
wahai ENGKAU yang maha membolak balikkan hati..tunjukkan kuasaMU agar anak cucu ku tak perlu bersimbah darah menegakkan agamaMU. bukan aku tak mau lagi berusaha atau berputus asa,tapi kengerianku telah tumbuh menjulang melebihi percaya diri yang selama ini kubanggakan.